Minggu, 10 Juli 2011

Ngomong di Depan Umum? Pasti Bisa!

Ngomong di Depan Umum?
 Pasti Bisa!
Grogi, gelisah, deg-degan, bibir beku, lidah kelu, jadi malu..Oh my god, please donk ahh ..rasanya klo hruz bicara di depan umum. Owwh mending lewat telepon aja deh! (hla??) . Woi, jangan kabur, guys! Mending baca dulu kiat-kiat bicara di depan umum ni…

G-R-O-G-I  N-I-H..
Emang deh, urusan tampil di depan umum untuk bicara sering bikin kita nervous. Bukan cuma keringetan ato’ ngomong jadi enggak lancar, tapi bikin stress tersendiri.
Banyak dari kita yang lancar berbicara dan berdebat sama temen, sama orang lain, tapi urusan bicara yang kudu naik podium, orasi di hadapan orang banyak, dengan puluhan pasang mata memandang, wuiiih gilee.., tobat dech! Mending omong sama cermin aja ea.. agagagagg !! Enggak usah pidato di hadapan orang banyak, bicara di depan kelas aja banyak dah dari kita yang groginya nggak ketulungan.
Padahal kemampuan berbicara di muka umum sangat penting hloo, apalagi buat kita yang ngakunya muslim. Yuph tentu aja itu berkaitan sama adanya keistimewaan bagi umat Islam untuk menyuruh hal yang makruf dan melarang yang munkar bagi setiap muslim. Baik yang bentuknya ceramah, orasi, de el el…

BUKAN CUMA KAMU, KOK!
Yang pertama kudu di inget, hampir semua orang mengalami ini, grogi ketika harus berbicara di depan orang banyak. Tak peduli ia udah sering berbicara, pasti selalu ada rasa grogi saat harus kembali berbicara di muka umum. Tanya dah temen-temen yang terbiasa  berbicara di muka umum, anak OSIS misalnya. Christine Stuard dalam bukunya Effective Speaking memaparkan survey yang di lakukan pada 3000 orang di USA yang disuruh menulis 10 rasa takut yang paling sering di alami. Ternyata oh ternyata, number one dari daftar rasa takut itu adalah berbicara di muka umum! Woow,bahkan melebihi rasa takut pada kekurangan uang dan kematian! Ko’ bisa ea??
Nah, ada beberapa alas an kenapa banyak yang merasa takut berbicara di depan umum, diantaranya :
  •  Enggak familiar sama situasi yang dihadapi. Duh, orang-orangnya kayak gimana seeh? Tempatnya? Dsb..
  •     Kurang percaya diri
  •    Takut terlihat bodoh atau konyol. Nanti kalo lupa apa yang mo di omongin gimana? Kalo mereka ngeliatin baju saya aja aja gimana?
  •    Takut konsekuansi tampil di depan umum, misalnya : “wah, kok tampang mereka pada cuek sih? Lho  kok ada yang keluar sih, kan gue belum selesai ngomong?! Hah, kok tidur sih, kan gue lagi ngomong!”
Hal-hal di atas lah yang sering kali bikin jantung kita berdetak dua kali lebih cepat, adrenalin meningkat, napas kurang teratur dan tensi suara kurang jelas, yang istilahnya jadi grogi, gugup, atau nervous. Dan….. semua orang pernah mengalami ini. So, it doesn’t have to be stressfull!!

So, what??
Nggak ada kata yang paling pas buat bisa berbicara di depan umum selain ‘kepercayaan diri’. Yups, pede aja kali..
Percaya deh kita harus dijorokkin buat melakukan sesuatu yang baru, baru deh tahu kalo kita bisa melakukannya. Practice make perfect, hapal beud kan sama kalimat ini? So, pede aja kale…
Enggak usah takut ketika guru meminta salah satu murid berbicara di depan kelas. Tunjuk tangan! Enggak usah takut di suruh jadi korlap demo. Jangan ragu diminta mengisi kajian rohis, keputrian, pengajian ato’ seminar. Terjun aja dulu, baru rasain gimana serunya. Pokoknya grogi itu milik semua, dari presiden sampe petani..
Tapi… tentu saja terjunnya bukan terjun bebas tanpa parasut. Itu mah bonek! Tetep aja kamu harus memiliki persiapan saat mau berbicara di depan umum. Pha aja sih yang perlu di siapkan??
  • Kuasai apa yang akan kita bicarakan
Sebelumnya cari info sebanyak-banyaknya dari buku, internet, dsb. Tapi ..enggak perlu diambil semua. Selain waktunya terbatas, banyak studi yang memperlihatkan bahwa orang hanya mengingat sedikit yang disampaikan oleh pembicara. So, kita kudu memilah n’ memilih apa yang mo kita sampaikan. Cukup dua atau tiga poin aja. Menjejali pendengar dengan banyak informasi sama aja nggak memberikan informasi apapun
  • Jangan pernah berpikir kita harus sempurna dan brilian untuk sukses berbicara di muka umum
Kebanyan kita ketika melihat seseorang berbicara berbicara di muka umum dan sangat menarik, langsung berkomentar :wow, gue enggak bakal bisa pandai tenang dan menghibur kayak gitu! Hilangkan perasaan ini. Yang penting adalah : member sesuatu yang bernilai kepada yang mendengarkan kita. Dan harus kita yakini bahwa apa yang kita sampaikan bermanfaat untuk pendengar.
  •  Kenali pendengar kita
Maksudnyaa, pada siapakah kita akan bicara( audience)? Temen-temen sekelas? Temen-temen satu sekolah? Lebih muda, lebih tua? Enggak perlu tahu detil, sekedarnya saja, untuk mengira-ngira apa yang sebaiknya kita bicarakan dan apa yang sebaiknya di hindari.
  • Suara
Perhatikan ucapan yang keluar dari mulut kita. Bersuaralah yang keras dan lantang, tapi jangan teriak-teriak ( pusing lagi yang denger :D). Atur jeda, irama dan tempo suara dengan baik (bisa dilatih kok). Sering kali karena ingin cepet selesai kita bicara cepat dan artikulasi kurang jelas. Rugi kan, udah bicara capek-capek tapi enggak tertangkap maksudnya??
  • Bersikap tenang
Take deep breath dan keluarkan perlahan. Tenangkan pikiran dan emosi sebelum kira bicara. Jangan panik, ini malah bikin apa yang akan kita bicakaran jadi buyar!
  •  Hindari perilaku yang teatrikal
Karena gugup kita sering melakukan sesuatu yang enggak perlu, seperti memainkan pulpen atau pensil, kancing baju, berkali-kali benerin jilbab atau kacamata. Selain mengganggu konsentrasi pendengar, hal itu juga mengurangi perhatian pada apa yang sedang kita bicarakan.
  • Kalau perlu kita latihan dulu, dengan disaksikan teman atau saudara
Bukan hanya agar dapat menguasai hal yang akan kita bicarakan, tapi juga untuk mengatur waktu dan penguasaan diri.
  • Jangan takut kita akan mengecewakan pendengar
Sering kita berpikir bahwa pendengar harus menyetujui apa yang kita katakan.  Namanya juga dunia. Setiap orang punya pemikiran dari sudut pandang berbeda. Ada yang positif ada yang negatif. That’s human nature! So, enggak usah lansung mengkeret ketika ada yang enggak setuju sama apa yang kita katakana. Take it easy Baby!!

Jadi, begitulah. Yang juga mesti di inget, sebuah ceramah yang baik, bisa enggak baik karena penyampaiannya kurang baik.